Apa u tahu kalau singkata huruf “W” yang sering w
gunain itu artinya “Watados”. Ini juga terinspirasi dari “Watari” dalam anime
“Death Note”. Selain itu juga terinspirasi dari salah satu yeoja devisi agama
di kampus paling indah rupawan apalagi kalau bukan Bogor Educare (sekalian
promosi. Hahaha) yang dulunya keseringan nginep di kosan w (Read: Qiara 4).
BTW. Dengerin w. Ini blog w. Suka suka w pengen nulis apaan juga. Sekarang w
nyoba bikin fanfiction. Dulu w sering bacain ff tapi tentang Naruto gitu deeh.
W stop baca ff sejak kemunculan K-Pop. W strees!! W frustasi!!! Dan w ngutuk
diri w sendiri karena akhirnya w jatuh juga dalam pelukan korea (walaupun masih
lebih sering dengerin lagu Jepang). W kasih tau sama u semua bahwa w bikin ff
ini sendiri. Dan ini ff pertama w. Demi tugas!! W bukan plagiat. Tapi w g lagi
curhat. So, cerita ini hanya fiktif belaka, kalau ada kesamaan cerita di
kehidupan nyata itu murni sindiran belaka. *Plak!* oke. Maksud w ketidaksengajaan.
Bwahahahaha *tawa jahat*. Sebelumnya, w mau minta maaf dulu ke member Exo yang namanya udah w pake disini.

Title: Oh Selalu Watados
Author: @CaplinWatados
Main Cast: Luhan Exo
Other Cast: Sehun, Kai, Xiumin, Baekhyun, Tao, Lay, Chanyeol, Suho, Chen, dll
Gendre: Gajebo, Serius
Rating: Teen
Warning: Kalau muntah kelabang jangan nyalahin author!!
***
Setelah lulus dari SMA, seorang namja cantik bernama Luhan sepertinya
sama sekali tak ada niatan untuk melanjutkan sekolahnya ke universitas manapun.
Bukan hanya karena faktor ekonomi, tapi namja cantik ini memang malas untuk
belajar lagi. Gimana nggak? Selama dua belas tahun ini saja yang dia kerjakan
cuman copas doang. Kalau dilakukan sendiri, nilainya tak mungkin menguntungkan.
Kalau dilakukan berjamaah, otaknya tak diuntungkan. Tapi sepintar2nya Luhan,
dia tetap memilih nilainya. *Kita nggak lagi ngebahas tentang sistem pendidikan
tanah air. So? Lanjut!*.
Luhan memiliki seorang pacar bernama Suho. Sejauh yang Luhan ingat, dia
dan Suho sudah berpacaran sejak kelas 2 smp. Mereka berdua benar2 saling nyenyukai
satu sama lain. Meskipun tidak pernah sekelas, saat istirahat mereka selalu
saja seperti kembar siam. Tak terpisah. Selalu bersama sampai kelulusan SMA
memisahkan mereka. Suho sudah memutuskan bahwa dia akan sekolah di Tasik
(author: w udah bilang kan kalau terserah w pengen ngetik apa juga). Sementara
Luhan sejauh ini masih belum ada niatan untuk lanjut kuliah. Suho dengan
berbagai cara mencoba menyadarkan Luhan bahwa pendidikan itu penting. Tapi
semua kata2 itu tak membuat Luhan bergeming sedikitpun.
Sampai suatu hari, Suho berkata kepada Luhan, “Jika kamu tak ingin
bersekolah lama-lama, atau pun menganggap bahwa pendidikan tidaklah penting,
itu tidak masalah untukku. Tapi setidaknya, isilah waktu luangmu itu dengan hal
yang bermanfaat. Jika kamu berpikir bahwa pendidikan tidak penting, ya sudah.
Tapi seenggaknya, carilah pekerjaan. Dan kalau kamu merasa tidak punya keahlian
untuk pekerjaanmu. Cobalah ini.” Cowok itu memberikan brosur warna coklat
kepada Luhan. Tertulis disana: BEC (Bogor EduCARE).
“Apa ini?” tanya Luhan.
“Itu adalah sebuah kampus yang membebaskan seluruh mahasiswa/i nya dari
segala macam biaya alias GRATIS. Kamu hanya butuh waktu sekitar satu setengah
tahun untuk lulus dari sana. Di BEC, kamu akan diajari bagaimana caranya
menagani pekerjaan kantor terutama yang berkaitan dengan administrasi. Dan
kemampuan typing sepuluh jari kamu bakalan sekeren author!!” Tutur suho.
(Author: Bwahahaha!! Ini sih promosi banget!).
Luhan: Ah... tapi aku benar2 tak ada niat untuk sekolah lagi.
Suho: Coba dulu! (Agak membentak).
Luhan: (Sambil merajuk) Ini kan di Bogor. Kamu kuliahnya di Tasik. Kita
pisah dong.
Suho: Sadar woy! Kamu nggak kuliah di BEC juga kita bakalan tetep pisah
kota! Nggak mungkin juga kan aku kuliah di Tasik terus kamu ikut dan ngebangke
disana?!
Luhan: Iya juga. Hahaha.
Akhirnya Luhan pun mau kuliah di kampus paling keren yaitu Bogor
EduCARE. Tapi, Suho tetap nggak habis pikir. Si Luhan yang mau kuliah di BEC
kenapa dia yang repot ngurusin semua persyaratannya sampe yang nyariin kos. “Dasar
orang nggak niat!” gerutu Suho dalam hati.
Hari pertama Luhan nyampe dikosan, dia kelihatan sangat lelah dan tak
terlalu bersemangat. Dia diantar oleh ayahnya dan Suho. Ah. Sekarang mereka
berdua sudah minggat dan meninggalkan dirinya seorang diri. Teman2 satu
kosannya masih belum bermunculan. Hingga malam hari dan besoknya lagi, teman2
kosannya itu mulai menampakkan diri mereka satu persatu. Luhan mencoba
mengingat wajah dan nama mereka. Ada Chanyeol yang sanguinisnya gak ketulungan.
Ada Lay yang plegmatis akut. Ada juga si sanguinis gagal bernama Tao. Mereka
teman satu rumah yang baik.
Di kampus, Luhan memiliki seorang teman dekat. Namja ini bernama
Baekhyun (akhirnya nie nama keluar juga). Baekhyun orangnya cerewet. Udah alay
idup lagi!! Tapi mungkin karena itu Luhan suka berteman dengannya. Luhan selalu
mendengarkan cerita2 Baekhyun tentang namja2 yang dia sukai. Terkadang Luhan
ingat cerita Baekhyun secara detail. Lebih sering lupa *Pengakuan terlarang,
Ca*.
Suatu hari di perpustakaan, Luhan yang sedang latihan speaking bersama
3 teman sekelasnya dihampiri oleh seorang namja. Namja itu langsung duduk dan
ikut2an ngomong. Luhan nggak tau siapa nama namja tersebut tapi entah kenapa
jantungnya berdetak lebih cepat. Seperti dulu ketika Luhan baru berpacaran
dengan Suho.
Hari-hari berikutnya, Luhan entah mengapa selalu saja melihat namja
tersebut secara tak sengaja. Seolah-olah namja itu ada dimana2. Membuat Luhan
ingin tau namanya. Membuat Luhan kehilangan konsentrasi saat mendengarkan
curahan hati Baekhyun. Dan setiap kali Luhan melihatnya, jangtung Luhan
berdetak tak wajar. “Ini menyebalkan. Kalau Suho tau, aku bakal mati!” Luhan
membatin.
Di hari yang lain, di mading dekat musola kampus, ada sebuah gambar
yang terpajang disana. Di gambar tersebut, tertulis nama seseorang: Sehun.
Luhan: Sehun yang mana?
Baekhyun: Owh aku tau tuh! Waktu pendaftaran aku kenalan sama dia.
Kemudian Baekhyun menceritakan secara detail dan terperinci awal dia
kenal dengan Sehun. Tapi cerita yang Baekhyun bawakan kali ini tak ada satupun
yang Luhan ingat. Otaknya hanya dipenuhi dengan nama Sehun. Luhan tertarik
karena gambar Sehun mengingatkannya pada Suho. Yap. Suho adalah seorang yang
ahli menggambar. Berbeda dengan Sehun yang sepertinya lebih condong ke aliran
naturalis. Suho lebih kepada gambar2 perspektif. Tapi terkadang Suho juga
seperti seorang desainer yang selalu menggambar pakaian. Terkadang gambarnya
benar2 direalisasikan dan menjadi busana yang Luhan kenakan. Meskipun
kebanyakan Luhan tak menyukainya.
Luhan: Coba tunjukin orangnya yang mana?
Baekhyun pun mengajak Luhan untuk mencari Sehun. Oh Sehun sedang
bersama teman2nya. Dikejauhan Baekhyun menunjuk Sehun. “Tuh. Yang pake baju
warna ungu,”. Ungu? Warna itu adalah warna perpaduan antara warna kesukaan
Luhan (merah) dan Suho (Biru).
“Apa kita masih seperti orang pacaran?” tanya Suho saat liburan di
bulan Januari. Suho dan Luhan sudah janjian bakal ketemuan saat liburan di
kampung halaman mereka tercinta, Cirebon. (Author: Bwahahahaha! Tangan w
gemetaran!!).
“Emangnya kenapa gitu?” Luhan balik bertanya.
Suho: (Masang tampang minta imut). Selama empat bulan kita kuliah, kamu
jarang banget ngebales sms aku. Hampir
nggak pernah malah. Sekali ngebales, jawabannya singkat. Inbox juga sama. Kalau
kamu lagi ON dan aku juga On, nggak pernah kamu ngirim inbox duluan. Udah kalau
aku nelepon suka nggak nyambung. Sekalinya nyambung nggak pernah diangkat sama
kamu. Luhan, kamu berubah.
Luhan: Aku sibuk ngerjain tugas. Kan kamu sendiri yang nyuruh aku
kuliah di BEC.
Suho: Iya emang! Tapi nggak pernah nyuruh kamu nyuekin aku. Atau...
kamu jatuh cinta sama namja lain di BEC, ya?
Luhan: (Membuang muka) Nggak kok.
Suho: Aku tau kapan kamu jujur dan kapan kamu lagi bohong. Dan sekarang
kamu lagi bohong kan?
Luhan: Nggak kok.
Suho: (Menghela nafas panjang). Jujur aja deh. Kita kenal udah lama
banget. Aku tau kamu orangnya gimana.
Luhan: (Melirik Suho) Terus kamu maunya apa? Putus? Silahkan. Mungkin
yang jatuh cinta sama namja lain justru kamu!
Suho: (Sewot) Lu tau kita udah lima tahun pacaran! Kok gampang banget
sih Lu bilang putus sekarang?
Luhan: Lha? Secara nggak langsung kan kamu yang minta. Aku cuman
memperjelas aja. Lagian baru ketemu lagi udah ngajakin ribut. Bikin orang break
down mental aja!!
Suho: Kok Lu jadi sewot sih?
Luhan: Kan kamu yang sewot duluan! Gimana sih?
Suho: (Menghela nafas) Ya udah. Maaf. Aku ke bawa emosi. Maaf, ya?
Luhan: Nggak!! Kalau kamu ngerasa kita udah nggak seperti orang
pacaran. Ya udah putus aja. Kamu cari sana namja lain di Tasikmalaya!
Suho: (Kaget) Kok kamu kayanya niatan banget sih mau putus dari aku?
Luhan: Aku tahu kamu lagi deket sama namja bernama Kyungsoo (O.O)!
Suho: Ya ampun Luhan! Dia tuh cuman teman. Lagian kamu denger kabar
dari mana sih?
Luhan: Dari temen-temen w!! (Author: Awh! Aku disebut!! >.<)
Suho: Dia cuman temen! Beneran deh!!
Luhan: Nggak peduli. Yang jelas kita PUTUS. (Kata Luhan dengan ketus,
lalu pergi ninggalin Suho gitu aja). Author: *Hiks! Jahat... Sebenarnya pengen
diceritain kalau Suho itu emang selingkuh sama si Kyungsoo dan pada akhirnya
mereka berdua nikah. Tapi kelamaan dan terlalu menyakitkan untuk Luhan. Jadi,
jalan ceritanya gini aja deh. Sekali2 Luhan jadi jahat dan egois. *Plis jangan
nepak kepala w lagi!!
Kejadian deh. Mereka berdua resmi putus. Dan saat itu, Suho langsung
menyanyi, “...Kisah kita berakhir di Januari..”.
Setelah liburan yang masa aktifnya nggak bisa diperpanjang selesai,
Luhan mendapat kejutan sempurna dari ketua CIBEC. Alias Devisi Cinta BEC. Yap!
BEC memang harus dicintai (kembali promosi). Lingkungan BEC yang sudah bagus
harus dirawat kebersihannya secara berjamaah. Rumput2nya yang indah. Pohon2nya
yang membuat sejuk. Lorong2 serta ruangan kelasnya benar2 menawan hati.
Terutama ruang Assertive, karena ruangan itu adalah tempat dimana banyak
makanan dapat dibeli. (Hahahaha! Ini sih menawan hati orang berperut kosong!!).
Luhan mendapat partner cibek yang nggak disangka2. Oh Sehun. Orang
kedua yang bisa membuat jantungnya terlalu cepat untuk berdetak. Meskipun Luhan
hanya bertatap wajah dengan Sehun hanya saat hari Selasa, itu cukup untuk
membuat dia bahagia selama satu minggu kedepan. (Author: W nyesel ngetik nih
paragraf!!!).
Entah Sehun menyadari atau tidak perasaan Luhan padanya, tapi nyatanya
mereka terlihat semakin dekat saja. Sampai2 Baekhyun selalu ngecengin mereka
kalau sedang cibek. Sehun jadi sering pulang ‘nganterin’ Luhan sampai ke kosan
Luhan. Meskipun Luhan sering nggak ngerti kalau Sehun lagi ngomong, Luhan tetep
aja ketawa kalau Sehun lagi ngelawak garing. Bukan berarti ketawa Luhan palsu.
Luhan emang ketawa karena dia nggak ngerti. Si Sehun ngomong pake bahasa
nasional aja masih belibet-belibet gajebo, apalagi pake bahasa inggris? Udah
deh. Kocak pokoknya!!
Insya Allah bersambung...